Sumber Daya Alam
A.Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya
alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah,
udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang,
sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
A1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
– sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan
lain-lain
– sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari
benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan,
dan lain-lain
A2. Sumber daya alam berdasarkan sifat
pembaharuan :
– sumber daya alam yang dapat diperbaharui /
renewable
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan
berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil
hutan, dan lain-lain
– sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui / non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di
daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat
dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas
alam.
– Sumber daya alam yang tidak terbatas
jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara,
dan lain lain.
A3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau
penggunaannya
– sumber daya alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan
untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi
lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil
pertanian, dan lain-lain
– sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai,
sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
B.Sumber Daya Alam di Indonesia
Mayoritas penduduk Indonesia
bermatapencaharian di bidang pertanian, itu lah faktanya. Kalau hal tersebut
dijadikan parameternya, maka Indonesia adalah negara agraris. Pernyataan itu
benar adanya. Namun, sebagai negara agraris diharapkan kebutuhan pangan untuk
warganegaranya dapat dicukupi dari produksi dalam negeri. Kenyataanya,
Indonesia masih mengimpor pangan dari luar negeri, tidak hanya beras sebagai
makanan pokok, tetapi bahan pangan lainnya seperti gandum, kedelai, dan jagung.
Masih banyak Petani yang hidup dalam kemiskinan dan masih ada penduduk di
pedesaan, yang menjadi sentra produksi pangan, mengalami kelaparan.
Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai
keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang tinggi. Sumber daya alam (biasa
disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era
eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara
signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak
diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya
tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo,
Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan
alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di
kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang
ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar
setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini
seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
Sumber daya alam di Indonesia semua potensi dapat di kembangkan untuk semua
proses produksi. Proses pembentukan sumber daya alam di Indonesia di sebabkan
berbagai faktor, antara lain :
Astronomis
Indonesia terleak di daerah tropis dengan
curah hujan tinggi, menyebabkan berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh subur.
Oleh karena itu, Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
Geologis
Indonesia terletak pada pertemuan pergerakan
lempeng tektonik dan jalur gunung muda dapat menyebabkan terbentuknya berbagai
macam sumber daya mineral yang potensial untuk di ekploitasi.
Laut di Daerah Indonesia
Laut di Daerah Indnesia mengandung berbagai
sumber daya nabati, hewani, dan mineral seperti ikan, rumput laut. Mutiara dan
minyak tambang.
Distribusi Sumber Daya Alam
Sumber daya hayati terdiri dari hewani dan
nabati yang tersebar di darat an di laut selain hutan yang luas, Indonesia
memiliki perkebunan dan pertanian tersebar hampir di seluruh Indonesia. Jumlah dan kalitas sumber daya di Indonesia
yang meliputi pertanian, perkebunan sangat baik dan dapat di ekspor ke erbagai
negara tetangga atau negara lan sehingga dapat menambah atau memenuhi devisa
negara. Jenis sumber daya yang di ekspor seperti minyak bumi, gas alam, mineral
lainnya, dan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan industri
pariwisata .
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan salah satu modal
dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumer daya alam harus di manfaatkan
sepenuh penuhnya tetapi denan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu metode
yang di pilih untuk mempertahankan dan mengembangkan basis modal yang lebih
bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya. Para ahli memanfaatkan sumber daya
alam dengan teknologi canggih, berkualitas ahli yang akan menghasilkan benih
berkualitas dan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan menghasilkan kualitas
industri. Teknologi yang di gunakan bersama dengan alat alatnya yang berkembang
dengan cepat mempercepat dan memfasilitasi alat produktivitas yang ahli
menggunakan fitur fitur canggih seperti Indonesia masih kurang di negara maju
namun para ahli Indonesia masih bisa menghasilkan sumber daya alam yang
memuaskan.
C.Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin
banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada
gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi
karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya
alam. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah
dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya
ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber
daya alam yang ada di dalam bumi.
Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya
mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu
perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang
bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang
memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya.
Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang
didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang
didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan
ekonomi dan pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi maka
semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan.
EKONOMIKA DAN SUMBER DAYA ALAM
Ekonomika diartikan sebagai ilmu yang mampu
memberikan informasi yang baik dan berguna dalam pengambilan keputusan, baikm
untuk pribadi, lebih-lebih untuk pemerintah ataupun untuk para wakil rakyat
(DPR). Kita mengetahui bahwa setiap aspek yang dibicarakan oleh sub disiplin
ekonomika tentu menyangkut penggunaan sumber daya alam. Kebijakan ekonomi makro
sering kali menyangkut masalah permintaan terhadap barang-barang sumber daya
alam baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Sebaliknya tersedianya serta
biaya pengambilan barang sumber daya alam ini mempengaruhi tingkat kegiatan
ekonomi makro.
Demikian pula neraca perdagangan internasional suatu
negara sangar dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya alam di negara tersebut.
Seperti minyak bumi, gas alam, maupun komoditi pertanian. Lebih tampak jelas
lagi tingkat pendapatan per kapita suatu propinisi sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya alam di propinsi masing- masing.
Dalam hubungan dengan berbagai isu tersebut, maka
ekonomika lebih tepat kalau diharapkan sebagai ilmu yang mampu menganalisis
keadaan yang ada (positif), dan kemudian memberikan informasi tentang implikasi
yang dapat timbul dari adanya berbagai alternatif kebijakan, atau keputusan
mengenai penggunaan sumber daya alam dan selanjutnya dihubungkan dengan
penggunaan sumber daya alam yang semestinya (normatif). Jadi jelasnya ekonomika
sumber daya Alam dapat diartikan sebagai ilmu yang memperhatikan baik rencana
maupun penilaian terhadap alternatif kebijakan sumber daya alam.
D.Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
1. Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup, misalnya tumbuhan dan hewan.
a. Sumber daya alam dari tumbuhan
- Bahan pangan
Sayuran adalah contoh bahan pangan dari tumbuhan, misalnya bayam, kangkung, wortel, seledri, dan lainnya.
Nasi dibuat dari beras; beras berasal dari padi.
Roti dibuat dari terigu; terigu berasal dari biji gandum.
Kecap, tahu, tempe, dan oncom berasal dari kedelai.
Cokelat berasal dari biji cokelat.
Permen dibuat dari gula; gula berasal dari tebu.
Agar-agar berasal dari rumput laut.
Minyak goreng berasal dari kelapa sawit dan jagung.
- Bahan sandang
Pakaian yang kamu pakai, pasti ada yang terbuat dari kain katun.
Kain katun terbuat dari serat kapas.
Serat kapas berasal dari buah kapas.
Berbagai kasur, bantal, dan guling diisi dengan kapuk.
Kapuk berasal dari buah kapuk.
Pakaian yang kamu pakai, pasti ada yang terbuat dari kain katun.
Kain katun terbuat dari serat kapas.
Serat kapas berasal dari buah kapas.
Berbagai kasur, bantal, dan guling diisi dengan kapuk.
Kapuk berasal dari buah kapuk.
- Peralatan rumah tangga
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga adalah kayu.
Kayu dipotong dan dihaluskan menjadi balok dan papan.
Balok dan papan digunakan untuk membuat kusen, tiang, pintu, meja, kursi, lemari, dan patung.
Kayu juga menjadi bagian penting untuk membuat gagang pisau, pigura, dan pensil.
Kertas juga dibuat dari kayu.
Selain kayu, bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan adalah batang bambu dan rotan.
Bambu dan rotan dimanfaatkan untuk membuat meja, kursi, dan lemari.
Ban sepeda dan ban mobil terbuat dari karet.
Karet berasal dari getah pohon karet.
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga adalah kayu.
Kayu dipotong dan dihaluskan menjadi balok dan papan.
Balok dan papan digunakan untuk membuat kusen, tiang, pintu, meja, kursi, lemari, dan patung.
Kayu juga menjadi bagian penting untuk membuat gagang pisau, pigura, dan pensil.
Kertas juga dibuat dari kayu.
Selain kayu, bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan adalah batang bambu dan rotan.
Bambu dan rotan dimanfaatkan untuk membuat meja, kursi, dan lemari.
Ban sepeda dan ban mobil terbuat dari karet.
Karet berasal dari getah pohon karet.
- Produk kesehatan dan perawatan tubuh
Jamu termasuk obat tradisional.
Jamu dibuat dari berbagai tanaman obat, misalnya kencur, jahe, kunyit, kumis kucing, dan pace (mengkudu).
Berbagai produk perawatan tubuh menggunakan sari tumbuhan sebagai bahan utamanya. Sampo dibuat dari lidah buaya, urang aring, kelapa,, dan kemiri.
Sabun mandi dibuat dari sari lidah buaya, apel, bunga mawar, dan avokad.
Jamu termasuk obat tradisional.
Jamu dibuat dari berbagai tanaman obat, misalnya kencur, jahe, kunyit, kumis kucing, dan pace (mengkudu).
Berbagai produk perawatan tubuh menggunakan sari tumbuhan sebagai bahan utamanya. Sampo dibuat dari lidah buaya, urang aring, kelapa,, dan kemiri.
Sabun mandi dibuat dari sari lidah buaya, apel, bunga mawar, dan avokad.
b. Sumber daya alam dari hewan
- Bahan pangan
Hewan menghasilkan bahan makanan yang lezat, misalnya daging, telur, dan susu.
Keju merupakan produk olahan susu.
Daging dapat berasal dari ayam, sapi, kambing, kerbau, dan ikan.
Telur dapat berasal dari ayam, bebek, dan burung puyuh.
Susu dapat berasal dari sapi dan kambing.
- Bahan pangan
Hewan menghasilkan bahan makanan yang lezat, misalnya daging, telur, dan susu.
Keju merupakan produk olahan susu.
Daging dapat berasal dari ayam, sapi, kambing, kerbau, dan ikan.
Telur dapat berasal dari ayam, bebek, dan burung puyuh.
Susu dapat berasal dari sapi dan kambing.
- Bahan sandang
Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan.
Kain sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.
Wol berasal dari serat rambut (bulu) domba.
Kulit sapi, kerbau, ular, dan buaya bernilai tinggi.
Kulit hewan-hewan itu dapat dibuat menjadi jaket, pelapis sofa dan jok mobil, sepatu, dan tas.
Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan.
Kain sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.
Wol berasal dari serat rambut (bulu) domba.
Kulit sapi, kerbau, ular, dan buaya bernilai tinggi.
Kulit hewan-hewan itu dapat dibuat menjadi jaket, pelapis sofa dan jok mobil, sepatu, dan tas.
- Produk kesehatan
Berbagai bagian tertentu dari hewan dipercaya merupakan obat mujarab.
Ada yang memanfaatkan madu yang dihasilkan lebah sebagai obat.
Susu kambing juga bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.
Banyak orang meyakini bahwa air liur burung walet mampu meningkatkan stamina tubuh dan keindahan kulit.
Berbagai bagian tertentu dari hewan dipercaya merupakan obat mujarab.
Ada yang memanfaatkan madu yang dihasilkan lebah sebagai obat.
Susu kambing juga bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.
Banyak orang meyakini bahwa air liur burung walet mampu meningkatkan stamina tubuh dan keindahan kulit.
2. Sumber daya alam non hayati
Sumber daya alam non hayati berasal dari benda tak hidup, antara lain tanah,
batuan, dan bahan tambang.
a. Bahan bangunan
Sekolah dibangun dengan menggunakan batu bata, pasir, semen, genting, dan tiang besi.
Batu bata dan genting dibuat dari tanah liat.
Pasir berasal dari hancuran batuan.
Semen dibuat dari batu kapur dan hancuran batuan lain.
Tiang besi dibuat dari logam besi.
a. Bahan bangunan
Sekolah dibangun dengan menggunakan batu bata, pasir, semen, genting, dan tiang besi.
Batu bata dan genting dibuat dari tanah liat.
Pasir berasal dari hancuran batuan.
Semen dibuat dari batu kapur dan hancuran batuan lain.
Tiang besi dibuat dari logam besi.
b. Peralatan rumah tangga
Saat ini, bahan yang sering digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga adalah plastik.
Plastik berasal dari bahan kimia buatan yang diolah di pabrik.
Berbagai benda dari plastik antara lain ember, baskom, sendok, sedotan, dan kantong plastik.
Sendok dan garpu dibuat dari logam besi.
Panci dan penggorengan dari logam alumunium.
Kalung, gelang, dan cincin dari emas dan perak.
Kabel listrik terbuat dari logam tembaga.
Ada berbagai jenis bahan bakar misalnya minyak tanah, gas, bensin, solar, dan batu bara.
Minyak tanah digunakan untuk kompor dan lampu minyak.
Gas digunakan untuk kompor gas.
Bensin digunakan untuk mobil dan motor.
Solar digunakan untuk mesin disel.
Batu bara digunakan sebagai bahan bakar industri logam.
Saat ini, bahan yang sering digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga adalah plastik.
Plastik berasal dari bahan kimia buatan yang diolah di pabrik.
Berbagai benda dari plastik antara lain ember, baskom, sendok, sedotan, dan kantong plastik.
Sendok dan garpu dibuat dari logam besi.
Panci dan penggorengan dari logam alumunium.
Kalung, gelang, dan cincin dari emas dan perak.
Kabel listrik terbuat dari logam tembaga.
Ada berbagai jenis bahan bakar misalnya minyak tanah, gas, bensin, solar, dan batu bara.
Minyak tanah digunakan untuk kompor dan lampu minyak.
Gas digunakan untuk kompor gas.
Bensin digunakan untuk mobil dan motor.
Solar digunakan untuk mesin disel.
Batu bara digunakan sebagai bahan bakar industri logam.
3. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang akan tetap tersedia, meskipun digunakan terus-menerus.
Contoh hewan, tumbuhan, air, udara, dan cahaya matahari.
Tumbuhan dan hewan selalu ada karena dapat berkembangbiak.
Air selalu ada selama ada daur air.
Angin dan cahaya matahari juga selalu ada.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang akan tetap tersedia, meskipun digunakan terus-menerus.
Contoh hewan, tumbuhan, air, udara, dan cahaya matahari.
Tumbuhan dan hewan selalu ada karena dapat berkembangbiak.
Air selalu ada selama ada daur air.
Angin dan cahaya matahari juga selalu ada.
4. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika digunakan terus-menerus akan habis.
Sumber daya alam tersebut dapat habis karena tidak dapat diperbanyak dan jumlahnya terbatas di alam.
Contoh bahan tambang misalnya minyak bumi, batu bara, besi, emas, perak, tembaga, dan lain sebagainya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika digunakan terus-menerus akan habis.
Sumber daya alam tersebut dapat habis karena tidak dapat diperbanyak dan jumlahnya terbatas di alam.
Contoh bahan tambang misalnya minyak bumi, batu bara, besi, emas, perak, tembaga, dan lain sebagainya.
B. Hubungan sumber daya alam dengan teknologi
1. Pengolahan kayu menjadi kertas
Kertas dibuat dari serat selulosa.
Selulosa adalah zat serat yang berasal dari tumbuhan.
Selulosa banyak terkandung dalam batang berkayu.
Setelah kayu dikupas kulitnya, potongan kayu dicampur dengan bahan kimia menjadi pulp (bubur kayu).
Pulp dibersihkan dengan bahan pemutih untuk menghasilkan kertas putih.
Kemudian, pulp dicampur dan dikocok dengan air.
Dalam tahap itu, berbagai bahan lain ditambahkan untuk meningkatkan mutu kertas.
Akhirnya, berbagai bahan yang telah tercampur tadi dimasukkan ke dalam mesin pembuat kertas.
Pengisap dalam mesin pembuat kertas membuang kelebihan air sehingga menjadi bahan berbentuk lembaran.
Lembaran yang masih basah ini digilas untuk menghasilkan kertas.
Kertas dibuat dari serat selulosa.
Selulosa adalah zat serat yang berasal dari tumbuhan.
Selulosa banyak terkandung dalam batang berkayu.
Setelah kayu dikupas kulitnya, potongan kayu dicampur dengan bahan kimia menjadi pulp (bubur kayu).
Pulp dibersihkan dengan bahan pemutih untuk menghasilkan kertas putih.
Kemudian, pulp dicampur dan dikocok dengan air.
Dalam tahap itu, berbagai bahan lain ditambahkan untuk meningkatkan mutu kertas.
Akhirnya, berbagai bahan yang telah tercampur tadi dimasukkan ke dalam mesin pembuat kertas.
Pengisap dalam mesin pembuat kertas membuang kelebihan air sehingga menjadi bahan berbentuk lembaran.
Lembaran yang masih basah ini digilas untuk menghasilkan kertas.
2. Pengolahan padi menjadi nasi
Nasi dibuat dari beras yang dimasak dengan air mendidih.
Beras berasal dari biji padi yang telah dikupas kulitnya.
Awalnya, biji padi dirontokkan dari batang padi.
Biji padi yang masih terbungkus kulit ini disebut gabah.
Gabah dimasukkan dalam mesin pengupas menjadi beras.
Beras kemudian dimasak dengan menggunakan penanak nasi menjadi nasi yang siap dimakan.
Nasi dibuat dari beras yang dimasak dengan air mendidih.
Beras berasal dari biji padi yang telah dikupas kulitnya.
Awalnya, biji padi dirontokkan dari batang padi.
Biji padi yang masih terbungkus kulit ini disebut gabah.
Gabah dimasukkan dalam mesin pengupas menjadi beras.
Beras kemudian dimasak dengan menggunakan penanak nasi menjadi nasi yang siap dimakan.
3. Pengolahan serat menjadi kain katun, wol, dan sutra
Tekstil (bahan sandang) dapat dibuat dari berbagai serat, yaitu kapas, wol, dan sutra.
Kapas, wol, dan sutra diperoleh dari tumbuhan dan hewan.
Kapas berasal dari buah kapas.
Wol berasal dari rambut (bulu) biri-biri.
Sutra berasal dari kepompong ulat sutra.
Buah kapas, rambut biri-biri, dan kepompong dipintal dengan alat pintal menjadi gulungan benang.
Benang-benang tersebut ditenun menjadi lembaran kain atau bahan sandang (tekstil).
Setiap jenis bahan sandang mempunyai ciri tertentu.
Bahan dari kapas amat nyaman digunakan di daerah tropis, seperti di Indonesia.
Bahan sandang dari kapas disebut kain katun.
Bahan dari wol cocok untuk digunakan di daerah dingin, misalnya di pegunungan dan di Benua Eropa.
Bahan wol sangat sesuai untuk baju hangat dan jas.
Bahan sutra amat lembut dan nyaman dipakai.
Bahan sutra harganya amat mahal.
Bahan sutra biasanya digunakan untuk membuat baju pesta.
Tekstil (bahan sandang) dapat dibuat dari berbagai serat, yaitu kapas, wol, dan sutra.
Kapas, wol, dan sutra diperoleh dari tumbuhan dan hewan.
Kapas berasal dari buah kapas.
Wol berasal dari rambut (bulu) biri-biri.
Sutra berasal dari kepompong ulat sutra.
Buah kapas, rambut biri-biri, dan kepompong dipintal dengan alat pintal menjadi gulungan benang.
Benang-benang tersebut ditenun menjadi lembaran kain atau bahan sandang (tekstil).
Setiap jenis bahan sandang mempunyai ciri tertentu.
Bahan dari kapas amat nyaman digunakan di daerah tropis, seperti di Indonesia.
Bahan sandang dari kapas disebut kain katun.
Bahan dari wol cocok untuk digunakan di daerah dingin, misalnya di pegunungan dan di Benua Eropa.
Bahan wol sangat sesuai untuk baju hangat dan jas.
Bahan sutra amat lembut dan nyaman dipakai.
Bahan sutra harganya amat mahal.
Bahan sutra biasanya digunakan untuk membuat baju pesta.
E.Landasan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Bidang-bidang yang terkait dan melingkupi
persoalan Sumber Daya Alam di Indonesia antara lain adalah:
1. Bidang Agraria yang
telah diatur oleh UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2. Bidang Pertambangan yang
telah diatur oleh UU No. 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan;
3. Bidang Pengairan
yang telah diatur oleh UU No. 7 Tahun
2004 tentang Sumber Daya Air;
4. Bidang Perikanan yang
telah diatur oleh UU No. 31 Tahun 2004
tentang Perikanan;
5. Bidang Konservasi Sumber
Daya Alam dan Ekosistemnya yang telah
diatur oleh UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
6. Bidang Kehutanan
yang telah diatur oleh UU No. 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan.
Masing-masing bidang itu secara
kelembagaan dikelola oleh lembaga-lembaga sektoral yang berada di lingkup
departemen yang menangananinya diantaranya adalah: Departemen Dalam Negeri
melalui Badan Pertanahan; Departemen Pertambangan dan Energi; Departemen
Pekerjaan Umum; Departemen Perikanan dan Kelautan; dan Departemen Kehutanan.
Padahal idealnya kelembagaan yang mengatur
soal SDA tidak diatur dan dikelola secara sektoral namun dikelola secara
terpadu di bawah koordinasi lembaga yang
memang berwenang untuk itu. Adapun lembaga yang dimaksudkan adalah Kementerian
Lingkungan Hidup (Menteri Lingkungan Hidup). Hal ini sebagaimana amanat yang
diatur di dalam UU. No 23/1997 Pasal 8 – 11. (Kenyataannya sampai hari ini
persoalan SDA masih secara sektoral, oleh karena itu kemudian sekarang sedang
diupayakan bahwa SDA dikelola secara terpadu dan diatur tidak lagi secara
sektoral. DPRD sedang menggondok UU Pengelolaan SDA yang mengatur SDA secara
terpadu).
F.Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Ekologi
adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar
organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan
lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan
membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan
sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian
tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang
baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan
alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti
pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat
digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir
setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia.
Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas
dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk
menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan
sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan
perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan
mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan
keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural,
kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan
pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi
pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar
mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan”
untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa
dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan
SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan
kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang
tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan
pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari
pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih
akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati
bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem
tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas
masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan
kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan
(interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola
dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini
dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi
(participatory democracy).
Kondisi
seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan
membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam
Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang
berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki
posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten
yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.
G.Daya Dukung Lingkungan
Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah
batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat
didukung lagi oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana
dalam KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu daerah dari sumber daya
alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya.
Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung
lingkungan tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam
dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban
pencemaran dan bangunan.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No.
23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan
antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada
hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas
tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan
waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup
terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive
capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan
dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan
manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi
(ecological footprint). Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat
keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian
dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak
ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai
perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity
atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam
menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang
panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan
memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan.
Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain
adalah sebagai berikut:
a. Jumlah organisme atau
spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu
lingkungan
b. Jumlah penduduk
maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan
tersebut
c. Jumlah makhluk hidup
yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tampa
membahayakan lingkungan tersebut
d. Jumlah populasi
maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa
merusak lingkungan tersebut
e. Rata-rata kepadatan
suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia dibawah angka
yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan untuk
menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan berbeda
untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal, disebabkan
oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing
lingkungan tempat tinggal tersebut.
H.Keterbatasan Kemampuan Manusia
Dikarenakan Indonesia masih merupakan
Negara berkembang, Indonesia masih mengalami berbagai macam hambatan-hambatan
dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan bahan alam Indonesia yang masih
kurang. Berikut ini hambatan-hambatan
umum yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan bahan alam yaitu
:
1.
Kurangnya tenaga ahli dalam bidang sumber daya alam.
2.
Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengelolaan sumber daya alam.
3.
Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.
4.
Transportasi ke daerah sumber daya alam terbatas mengingat Indonesia
merupakan kepulauan.
5.
Sumber daya manusia yang belum memenuhi klasifikasi.
0 komeng